Lebih daripada itu, hadits -hadist palsu meliputi hampir semua bidang kehidupan baik yang khusus maupun yang umum. Maka lahirlah hadits-hadits palsu yang berbicara berbagai macam hal. Seperti hadits palsu mengenai praktek ibadah, muamalah makanan, tatakrama, sifat zuhud, dzikir, doa, kedokteran, penyakit, pemberontakan, dan kewarisan.
Levelnya berada antara al-Quran dan hadits nabawi. Terkadang juga disebut hadits rabbani dan hadits ilahi. Biasanya, hadits qudsi berisi pelajaran, dzikir, dan pesan keagungan, kemuliaan dan keeksklusifan Allah dari selain-Nya. Jarang sekali berisi tentang hukum syariat. Contoh saja hadits qudsi tentang al-fatihah, isinya pun tentang Allah dansdSrnl.