Pucuakdi cinto ulam tibo Sumue di kali aie datang Denai lah taniaik nan bak kian Aie Manih ba pantai landai Di Muaro ikannyo jinak Sabai manangih sansai jo sansai Ta ibo karano bapak Si Geneang anak rang Padang Babaju kasumbo aluih Jantan nan gendeang tangah padang Tahanlah tembak Sabai Nan Aluih
Um jovem pastor casou com uma bela moura que o pai tentou esconder com um encantamento. Mais tarde, o rapaz recebeu da família da noiva dois presentes enfeitiçados um cinto que a faria regressar a casa e uma broa cujas migalhas se transformavam em ouro. Nas aldeias, vilas ou cidades de Portugal, se escutarmos com atenção, encontramos pequenas histórias que fazem parte da grande História desses locais e do próprio país. A cultura popular encarregou-se de inscrever na tradição oral, na literatura, na toponímia e mesmo na iconografia muitas lendas – ou narrativas reais – que agora dão identidade às terras e enriquecem a cultura portuguesa. Ficha Técnica Título Histórias Assim Mesmo Tipologia Rubrica de Rádio Autoria Mafalda Lopes da Costa Produção Antena 1 Ano 2014

Salingkamediacom, Padang - Kembalikan Fungsi Pantai, Tenda Pedagang di Pantai Muaro Lasak Dibongkar. Sebanyak 60 personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP

AreaMei 2019 • KeluargaKawasan kota tuanya kota padang. Sepanjang pelabuhan muaro bediri rumah berarsitektur belanda peningalan jaman kolonialismeDitulis pada 11 Mei 2019Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 2018 • Temanagak disayangkan seandainya pelabuhannya bersih termasuk airnya, pasti tempat ini akan sangat bisa jadi tempat wisata yang keceDitulis pada 2 September 2018Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap Indonesia233 kontribusiJun 2018 • KeluargaMenikmati pelabuhan ini berasa seperti menikmati pelabuhan tua, yang dulunya mayoritas dipakai untuk menyeberang dari kota Padang ke gunung Padang tetapi sekarang sudah ada jembatan Siti Nurbaya. Saat ini, lebih sering dipakai untuk dipakai menyeberang ke Mentawai. Ditulis pada 25 Juni 2018Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 2017 • Sendiripelabuhan ini adalah pelabuhan tertua di padang , yang berfungsi sebagai pintu gerbang antar pulau di sumatra baratDitulis pada 21 Maret 2018Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 2018 • BisnisSaya dan rekan kerja di kantor saya mendapatkan tugas ke mentawai. Untuk pergi ke mentawai kami memilih fastboat sebagai alternatif. Di pelabuhan muaro ini kami berkumpul. Untuk sekelas pelabuhan kecil menurut saya sudah lumayan. Tapi kebersihan perlu ditingkatkan lagi serta kondisi ruang tunggu kurang pada 6 Maret 2018Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 2017 • KeluargaKotor dan tak teratur dan berbau.. Seandainya di atur dengan baik mungkin bisa menjadi salah satu tujuan objek wisata yang ditujuDitulis pada 11 Juli 2017Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap sJakarta, Jakarta Raya, Indonesia436 kontribusiJan 2017 • PasanganSaat beberapa kali saya mengunjungi tempat ini baik siang dan malam, mengelilingi seputaran pelabuhan serta melihat dari Jembatan Siti Nurbaya kesan yang saya peroleh pelabuhan kotor, tidak tertata dengan baik dan semrawut. Padahal; bila ditata dengan baik akan menjadi destinasi wisata yang menjanjikan karena di seberang sisi Kota Padang banyak berdiri bangunan tua peninggalan jaman Belanda. Sangat disayangkan Pemerintah Kota Padang masih jauh dari mampu dalam mengelola potensi di kawasan ini terdapat muara, bangunan heritage, Pecinan hingga pusat hiburan di Kota pada 19 April 2017Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 2017 • KeluargaKalau mau flash back melihat padang tempo dulu, datanglah ke sini, kapal kapal masih berlabuh, suasana dan beberapa bangunan masih asli dengan sedikit pemugaran, masyarakatnya juga masih alami ada pada musim tertentu ada lomba layang layang di sore hari untuk informasi lebih detail bisa subscribe channel youtube Alfalegro jalan jalan Ditulis pada 17 April 2017Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 2017 • TemanPelabuhan Muaro letaknya sekitar 5 km dari pusat kota Padang. Pelabuhan ini bekas peninggalan zaman Belanda, wisatawan dapat menyaksikan gedung-gedung kuno peninggalan Belanda masih berdiri kokoh dengan gagahnya. Muaro merupakan kota Tua Padang, pada zaman dulu sebagai kota pelabuhan dan pusat perdagangan di pesisir sebelah barat Sumatera. Posisinya sebagai kota pelabuhan masih berlangsung sampai sekarang meskipun yang singgah hanya kapal nelayan dan ferry yang akan berangkat ke Mentawai. Kota tua ini menjadi lambang sekaligus museum terbuka sehingga wisatawan bisa melihat arsitektur tempo pada 15 Maret 2017Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap HBandung, Indonesia184 kontribusiJan 2017 • BisnisPelabuhan Muaro sangat kuat sejarah dan belanda didalamnya. Sayang Pelabuhan ini masih cenderung kotor dan ketika dilihat dr jembatan siti nurbaya sebenarnya enak. Pemerintah tolong dikelola dengan baik dan rapi ya. Malu kalau pariwisata padang dilihat orang dari joroknya disini. Maju terus kota pada 2 Februari 2017Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 1-10 dari 51 hasilAda informasi yang tidak lengkap atau tidak akurat?Beri saran perbaikan untuk menyempurnakan tampilan daftar ini Pasalnya kondisi area bibir Pantai Muaro Lasak telah semrawut, di­karenakan lapak PKL yang selama ini ada di lokasi tersebut. "Khusus Muaro Lasak, sesuai aturan yang ada, pedagang diperbolehkan berjualan dari pukul 16.00 sampai malam. Pada pagi hari tidak ada barang-barang yang ditinggal di lokasi," ujarnya.
Tigobulan sudah cinto di jalani Kini tibo pulo garih pambatehnyo Muaro cinto di Pantai Padang Mahligai cinto hanyuik di Aie Pacah Denai bacinto pamenan urang Bahagia uda bia denai mangalah Kini nan tingga bayang-bayang cinto Nan ka denai simpan dalam lubuak hati Luko rasonyo yo di dalam hati Luko antah kamano ka denai baok? Tigo bulan sudah
Perdamaian Dunia sangat sulit untuk di ciptakan tapi mudah untuk dihancurkan" itulah makna yang tergambar dari Monumen Perdamaian Dunia di Muaro Lasak Kota Padang. Monumen ini dibangun Lantamal II dalam rangka kegiatan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2016 (Latihan Bersama Angkatan Laut 36 negara) di Padang mulai 12-16 April 2016. Pantaiini terletak di Tanjung Mutiara. Pantai ini sangat luas, landai dan berpasir putih, kalau teman-teman mau jalan-jalan atau menikmati suasana di pantai ini, teman-teman bisa langsung datang saja ke Tanjung Mutiara yang berjarak kira-kira 100 km dari kota padang dan kira-kira 20 km dari lubuk basung tempat pemerintahan Kabupaten Agam. R1Lfw.
  • c4pclpra08.pages.dev/179
  • c4pclpra08.pages.dev/105
  • c4pclpra08.pages.dev/477
  • c4pclpra08.pages.dev/591
  • c4pclpra08.pages.dev/423
  • c4pclpra08.pages.dev/123
  • c4pclpra08.pages.dev/531
  • c4pclpra08.pages.dev/47
  • muaro cinto di pantai padang