Bawangputih juga merupakan anak yang berbakti kepada orang tuanya. Such as bawang putih, bawang mer - Ayam penyet populer di Kota Surabaya, ayam goreng dipenyet di atas cobek dengan sambal terasi atau bawang. Kamu bisa membuat ayam penyet dengan bahan ayam kampung, daun salam, asam jawa, air kelapa, bawang putih, kemiri, ketumbar, dan untuk sambal bawang ayam penyet, yaitu cabai rawit merah, bawang putih, dan garam. Tambahkan kemangi, mentimun, dan kacang panjang. Simak resep ayam penyet sambal bawang berikut ini, dikutip dari buku "Resep Masakan Indonesia Favorit Ayam Goreng" 2012 karya Tim Ide Masak terbitan PT Gramedia Pustaka Utama. Baca juga Resep Ayam Penyet, Lengkap dengan Cara Bikin Sambal Korek Resep Ayam Penyet untuk Makan Malam, Lengkap dengan Sambalnya Resep ayam penyet sambal bawang Bahan 1 ekor ayam kampung, potong menjadi 4 bagian 1500 ml air kelapa 3 lembar daun salam 2 sdm air asam jawa Minyak goreng secukupnya Bumbu halus 10 siung bawang putih 8 butir kemiri, sangrai 3 sdt ketumbar butiran, sangrai 1 sdt garam Sambal 20 buah cabai rawit merah 6 siung bawang putih 1/2 sdt garam Pelengkap Daun kemangi, segar Mentimun, segar, potong-potong Kacang panjangm segar, potong-potong Baca juga Resep Ayam Penyet Sederhana, Bumbu Ungkep dan Sambal Pedas Cara membuat ayam penyet sambal bawang 1. Taruh ayam di dalam wajan. Tuang air kelapa, tambahkan daun salam dan bumbu halus. Aduk hingga rata. Masak hingga ayam Tambahkan air asam jawa. Aduk rata. Masak hingga airnya habis. Angkat. 3. Panaskan minyak. Goreng ayam hingga matang. Angkat. Tiriskan. Sisihkan. 4. Sambal panaskan minyak bekas menggoreng ayam. Goreng cabai rawit dan bawang putih hingga layu. Angkat. Tiriskan. Tambahkan garam. Tumbuk kasar. 5. Letakkan potongan ayam di atasnya. Tekan perlahan hingga ayam memar dan tersalut sambal. Lakukan hal yang sama pada potongan ayam yang lain. 6. Sajikan ayam dengan pelengkap. Buku "Resep Masakan Indonesia Favorit Ayam Goreng" 2012 karya Tim Ide Masak terbitan PT Gramedia Pustaka Utama. ACOMPARISON OF FOLKLORE "SEMANGKA EMAS" AND "BAWANG MERAH BAWANG PUTIH" Binar Kurniasari Febrianti Balai Bahasa Kalimantan Barat bin_antya@ Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam cerita Semangka Emas dengan cerita Bawang Merah Bawang Putih. Ilustrasi Bawang Merah dalam Cerita Dongeng Pendek. Foto PixabayCerita Bawang Merah Bawang Putih telah menjadi dongeng pengantar tidur dari generasi ke generasi. Karena kisahnya yang memuat pesan berharga, cerita rakyat asal Riau ini juga diajarkan di sekolah agar anak-anak dapat belajar mengenai budi Kreasi Komik Digital Bawang Merah dan Bawang Putih Sebagai Media Pendidikan Karakter Untuk Anak oleh Nur Ikhtiaroh 2020, manfaat meneladani pesan moral dalam cerita rakyat yaitu untuk mewariskan nilai-nilai dan kearifan lokal masyarakat Indonesia, sebagai filter terhadap pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan karakter bangsa, dan memberikan identitas bagi masyarakat di era meneladani kisah Bawang Merah Bawang Putih, simak cerita lengkapnya berikut ini yang dikutip dari Perbandingan Cerita “Semangka Emas” Dengan Cerita “Bawang Merah Bawang Putih” oleh Binar Kurniasari Bawang Merah Bawang Putih SingkatIlustrasi Bawang Putih. Foto PixabayDikisahkan sebuah keluarga bahagia yang mempunyai anak perempuan yang cantik dan baik bernama Bawang Putih. Suatu hari ibu jatuh sakit dan tak lama meninggal dunia. Bawang Putih dan ayahnya sangat bersedih hati. Setelah beberapa lama, ayah Bawang Putih menikah dengan janda yang mempunyai seorang anak bernama Bawang ibu tiri dan Bawang Merah sangat baik kepada Bawang Putih. Namun, lama kelamaan mereka berbuat jahat dan selalu menindas Bawang Putih ketika ayahnya tidak berada di rumah karena bekerja. Lama berselang, ayahnya sakit dan meninggal dunia. Bawang Putih sangat sedih tapi tetap harus tinggal bersama ibu dan saudari hari, ketika Bawang Putih mencuci semua baju kotor, tanpa sadar baju kesayangan ibu tirinya hanyut terbawa arus sungai. Sesampainya di rumah, Bawang Putih menceritakan hal ini kepada ibu tirinya. Ibu tiri sangat marah dan memerintahkan Bawang Putih segera mencari baju tersebut sampai Bawang Merah. Foto FreepikBawang putih kembali ke sungai dan menyusuri alirannya. Lalu ia bertemu dengan pemburu yang sedang istirahat. Ia menanyakan sehelai baju yang hanyut. Pemburu tersebut mengetahuinya dan menunjukkan arah baju yang Bawang Putih berjalan menuju arah yang ditunjuk si pemburu. Baju yang hanyut tak kunjung ditemukan hingga Bawang Putih melihat rumah yang dihuni oleh seorang nenek. Ia pun mengetuk pintu dan menanyakan baju ibu tirinya yang nenek tersebut menemukan baju tersebut ketika ia mengambil air di sungai. Karena sudah malam, nenek meminta Bawang Putih menginap. Selama tinggal di rumah nenek, Bawang Putih rajin membantu nenek dengan membersihkan rumah. Oleh karena itu, sebelum Bawang Putih pulang nenek menawarkan dua buah labu untuk dipilih sebagai hadiah dan dibawa pulang. Bawang Putih memilih labu yang kecil agar mudah emas permata. Foto FreepikSetibanya di rumah Bawang Putih membelah labu pemberian sang nenek. Alangkah terkejut ia, ternyata labu tersebut berisi emas permata yang sangat banyak. Ia menceritakan kejadian itu kepada Bawang Merah dan ibu tirinya. Mendengar cerita Bawang Putih, ibu tirinya langsung menyuruh Bawang Merah melakukan hal persis yang dilakukan Bawang Putih dan berpesan agar Bawang Merah memilih labu yang sangat Bawang Merah melakukan hal sama dengan yang dilakukan Bawang Putih. Ia sengaja menghanyutkan sehelai baju, kemudian mencarinya ke rumah nenek itu. Nenek pun meminta Bawang merah tinggal di rumahnya. Berbeda dengan Bawang Putih, selama tinggal di rumah nenek Bawang Merah sangat malas, tidak mau membantu pekerjaan lima hari dengan kesal nenek menyuruhnya pulang. Sebelum pulang Bawang Merah meminta labu seperti yang diberikan pada Bawang Putih. Bawang Merah memilih labu yang besar lalu bergegas pulang tanpa berterima kasih pada labu. Foto PixabaySetelah sampai di rumah, Bawang Merah dan ibunya meminta Bawang Putih untuk keluar dari rumah karena mereka akan membelah labu yang diharapkan berisi emas permata. Bawang Merah dan ibunya langsung membelah labu tersebut. Ternyata yang keluar dari labu tersebut bukan emas permata melainkan kelabang, kalajengking, dan ular berbisa. Binatang-binatang berbisa itu pun menyerang mereka hingga meninggal. Meski hidup sebatang kara, Bawang Putih bahagia dikelilingi masyarakat yang Intrinsik Cerita Bawang Merah Bawang PutihIlustrasi membaca buku. Foto FreepikSetiap karya sastra pasti memiliki unsur intrinsik dan ekstrinsik yang membangunnya. Mengutip buku Bahasa Indonesia 2 SMA Kelas XI oleh Sri Sutarni dan Sukardi 2008, unsur intrinsik adalah unsur yang langsung membangun karya dan berada di dalam karya sastra dari tema, alur, tokoh serta perwatakan, sudut pandang, latar, amanat, dan gaya bahasa. Berikut ini adalah unsur intrinsik yang ada dalam cerita Bawang Merah Bawang Putih mengutip Binar Kurniasari Febrianti 2019.Tema dalam cerita Bawang Merah Bawang Putih adalah kecemburuan terhadap saudara dan kebaikan yang berbuah keberuntungan. Dikisahkan Bawang Putih adalah gadis baik hati yang suka menolong, sehingga ia mendapat keberuntungan atas kebaikannya. Berbeda dengan Bawang Merah beserta ibunya yang semena-mena dan Dongeng. Foto Pixabaya. Ayah Bawang Putih Ayah yang baik, memiliki satu anak perempuan. Istrinya meninggal karena sakit sehingga ia yang mengasuh Bawang Putih. Ia kemudian menikah lagi dengan seorang janda anak Bawang Putih Tokoh utama protagonis. Memiliki waktak yang baik, sopan, patuh, dan rajin. Ibunya sudah meninggal sehingga ia berada dalam asuhan sang Bawang Merah. Tokoh utama antagonis. Ia selalu dimanja ibunya, malas, dan suka menyuruh-nyuruh. Bawang Merah iri dengan keberuntungan Bawang Putih yang mendapatkan emas permata dalam Ibu Tiri Ibu tiri yang galak dan selalu menyuruh Bawang Putih melakukan semua pekerjaan rumah. Ibu Bawang Merah juga iri dengan keberuntungan Bawang Putih yang mendapatkan labu berisi emas Paman Pemburu. Pria yang ditanya Bawang Putih tentang baju ibu tirinya yang hanyut. Ia jujur dan bersedia Nenek Wanita tua yang menemukan baju ibu tiri Bawang Putih. Ia menguji Bawang Putih dengan menyuruhnya membersihkan rumah selama beberapa hari lalu memberi imbalan berupa labu yang ternyata berisi emas Cerita Dongeng Pendek. Foto PIxabayCerita Bawang Merah Bawang Putih menggunakan alur maju. Dimulai dengan kisah keluarga bahagia dengan anak perempuan yang cantik dan baik, bernama Bawang Putih. Ibu Bawang Putih sakit lalu meninggal, ayah Bawang Putih menikah dengan seorang janda beranak satu yang ternyata berwatak cerita terjadi saat Bawang Putih membelah labu pemberian nenek di rumah dan ternyata labu tersebut berisi emas dan oeleraian peristiwa terlihat ketika ibu dan saudara tiri Bawang Putih merasa iri dan menyuruh Bawang Merah melakukan apa yang diperbuat Bawang ditutup dengan peristiwa Bawang Merah dan ibu tiri yang membelah labu berisi serangga dan ular berbisa yang menyerang mereka. Bawang Putih hidup akhirnya hidup bahagia dikelilingi masyarakat yang sungai. Foto FreepikSecara umum latar tempat utama pada cerita Bawang Merah Bawang Putih adalah di suatu daerah di sungai, ketika Bawang Putih diperintah ibu tirinya mencuci baju hutan, ketika Bawang Putih bertemu paman pemburu dan nenek yang menemukan baju ibu hari ketika Bawang Putih mencuci baju di hari saat Bawang Putih mencari baju ibu tirinya yang hanyut hingga malam hari di hutan dan menginap di rumah seorang bersikap baik, menyayangi keluarga, rajin bekerja, dan membantu sesama atau orang yang membutuhkan. Hidup sederhana, tidak bersikap serakah, dan iri dengki kepada orang lain karena manusia mempunyai takdir dan keberuntungan masing-masing.
Akantetapi, akhir cerita bahagia pun berpihak pada Bawang Putih, persis seperti cerita Cinderella di Eropa. Dikemas dalam cerita yang menarik dengan suasana zaman modern, dialog-dialog humoris dan dalam bahasa "kekinian" yang mudah dimengerti, cerita drama dalam buku ini sangat bermanfaat bagi pendidikan karakter jiwa dan pembinaan
Mengisi waktu di rumah bersama anak, dapat diisi dengan membaca dongeng dari Indonesia. Karena jika dilakukan sejak dini, secara tidak langsung Mama dapat memperkenalkan budaya membaca pada membaca menjadi sangat penting bagi anak di masa itu, dengan membacakan dongeng dari Indonesia, anak juga akan mendapatkan pelajaran nilai-nilai moral dan budi pekerti yang didapatkan dari dongeng dapat meningkatkan imajinasi anak dan meningkatkan kemampuan penting lho Ma untuk membacakan cerita pada anak sejak dini, salah satu dongeng Indonesia yang identik dengan pesan moralnya adalah dongeng anak Bawang Merah dan Bawang Bawang Merah dan Bawang Putih selengkapnyaBawang Merah dan Bawang Putih merupakan dongeng Melayu Indonesia yang berasal dari Riau. Kisah ini menceritakan tentang dua orang gadis kakak beradik yang memiliki sifat yang berbeda dan bertolak belakang, serta seorang ibu tiri yang tidak adil dan pilih mengetahui kisahnya, kali ini telah menyiapkan selengkapnya di bawah ini1. Tinggalah seorang janda yang hidup dengan dua anak perempuannya yaitu Bawang Merah dan Bawang sebuah desa, tinggalah seorang janda yang hidup dengan dua anak perempuannya yang memiliki wajah menawan, yaitu Bawang Merah dan Bawang Putih. Ayah kandung Bawang Putih yang juga suami dari ibu Bawang Merah telah meninggal dunia, jadi Bawang Putih adalah saudara tiri dari Bawang Merah dan Bawang Putih memiliki sifat karakter serta kepribadian yang berbeda. Bawang Putih memiliki sifat yang rajin, baik hati, jujur, dan rendah hati. Sementara, Bawang Merah memiliki sifat yang malas, sombong, iri Bawang Merah yang malas juga diperburuk karena ibunya yang memanjakannya. Ibunya selalu memberi Bawang Merah apapun yang Picks2. Bawang Putih selalu mengerjakan pekerjaan rumah, suatu hari Bawang Putih menghilangkan kain ibunya saat Bawang Putih yang melakukan semua pekerjaan rumah, mencuci, memasak, membersihkan rumah, dan ia hanya melakukannya sendiri. Sementara itu, Bawang Merah dan ibunya hanya menghabiskan waktu untuk diri mereka mereka membutuhkan sesuatu, mereka hanya meminta Bawang Putih. Bawang Putih tak pernah mengeluhkan nasib buruknya yang dia hadapi. Ia selalu melayani ibu tiri dan saudara perempuannya dengan hari, Bawang Putih, mencuci baju ibu tiri dan Bawang Merah di sungai. Bawang Putih tak menyadari jika sepotong kain milik ibunya hanyut di sungai. Ia pun merasa sedih, berpikir jika kain itu tidak ditemukan, ia akan disalahkan, dihukum, atau diusir dari Bawang Putih berusaha untuk mencari kain milik ibu tirinya dan bertemu dengan perempuan AtsauryKarena takut kain ibunya tidak bisa ditemukan, Bawang Putih terus mencari dan berjalan di sepanjang sungai. Setiap kali ia melihat seseorang di tepi sungai, dia selalu bertanya tentang kain ibunya yang hanyut, tetapi semua orang tak melihat di mana kain Bawang Putih sampai ke suatu tempat di mana sungai itu mengalir ke sebuah gua. Anehnya, ia melihat ada seorang perempuan yang sangat tua di dalam gua tersebut. Bawang Putih pun bertanya pada perempuan tua itu jika ia melihat kain milik tua itu tahu di mana kain itu, tapi ia memberi syarat sebelum menyerahkannya ke Bawang Putih. Syaratnya ia harus bekerja membantu perempuan itu. Karena sebelumnya ia terbiasa bekerja keras, hingga ia bersedia membantu perempuan tua Karena telah dibantu, perempuan tua memberikan hadiah labu pada Bawang hari sudah sore, Bawang Putih pun mengucapkan selamat tinggal pada perempuan tua kemudian perempuan itu juga menyerahkan kain padanya. Karena kebaikan Bawang Putih, perempuan tua itu menawarkan hadiah dua labu, yang satu lebih besar dari yang lain. Bawang Putih diminta untuk memilih labu yang diinginkannya. Karena Bawang Putih tidak serakah, ia memilih labu yang kecil. Setelah itu Bawang Putih kembali ke tirinya dan Bawang Merah sangat marah karena Bawang Putih terlambat. Bawang Putih kemudian menceritakan apa yang terjadi. Ibu tirinya masih marah karena Bawang Putih terlambat dan hanya membawa satu labu kecil. Jadi, ibunya membanting labu itu ke Ternyata isi labu ada perhiasan yang indah, karena serakah ibu tiri dan Bawang Merah mencari perempuan tua dan labunya pun aneh, ternyata dalam labu ada perhiasan emas yang indah dan berkilauan. Ibu tirinya dan Bawang Merah sangat terkejut. Mereka kemudian merasa akan menjadi sangat kaya jika memiliki perhiasan yang begitu karena keserakahannya, mereka malah berteriak pada Bawang Putih dan membentaknya kenapa Bawang Putih tak mengambil labu yang besar. Dalam pikiran Bawang Merah dan Ibunya, jika labu yang besar diambil, pasti mereka mendapatkan lebih banyak memenuhi keserakahan mereka, Bawang Merah mengikuti langkah-langkah yang diceritakan oleh Bawang Putih. Ia rela menghanyutkan kain ibunya, berjalan di sepanjang sungai, bertanya pada orang-orang dan akhirnya datang ke gua tempat perempuan tua itu Karena sifat arogannya, Bawang Merah membawa labu besar yang isinya ternyata bukan tidak seperti Bawang Putih, Bawang Merah menolak membantu perempuan tua itu untuk bekerja dan ia bahkan dengan arogan memerintahkan perempuan tua itu untuk memberinya labu yang lebih tua itu memenuhi permintaan Bawang Merah memberikan labu yang besar untuk Bawang merah dengan senang hati membawa labu besar yang diberikan perempuan tua, sambil membayangkan berapa banyak perhiasan yang ia akan ke rumah, Ibunya pun menyambut Bawang Merah. Tidak lama setelah itu, labunya dihancurkan ke isi perhiasan, berbagai ular berbisa yang menakutkan keluar dari dalam labu. Bawang Merah dan Ibu tiri akhirnya menyadari apa yang mereka lakukan selama ini salah, dan meminta Bawang Putih untuk memaafkan moral yang bisa dipetik dari dongeng anak Bawang Putih dan Bawang Merah ini adalah, jadilah anak yang rajin maka orang lain akan menyukai anak. Selain itu, ingat sifat yang serakah tidak akan membuat bahagia, justru akan membawa kesusahan di masa yang akan jugaDongeng Anak Kancil dan Para Buaya, Ketahui Pelajaran dari Cerita IniDongeng Anak Nusantara Sangkuriang dan Asal Mula Tangkuban PerahuDongeng Anak Nusantara Timun Mas dan RaksasaDongeng Nusantara Kisah Malin Kundang, Anak yang Durhaka
Taklama setelah itu, sang ayah memutuskan untuk menikah kembali dengan seorang wanita yang juga telah memiliki seorang anak perempuan. Nama anak tersebut adalah Bawang Merah. Mulanya, Bawang Putih merasa bahagia sekali dengan kehadiran Bawang Merah di rumahnya. Karena memiliki saudara, ia berpikir tidak akan merasa kesepian lagi.
Ing satunggaling dusun wonten kaluarga bahagia yaiku kaluarganipun Bawang Putih. Nanging bapak Bawang Putih seg wonten tugas luar kota dados Bawang Putih tinggal kaliyan ibune ingkang seg gerah. Wonten kaluarga ingkang mboten seneng kaliyan kaluarga Bawang Putih yaiku kaluarga Bawang Merah. * Dinten enjing Bawang Putih Enjing bu, kepripun keadaane napa sampun sae? Ibu Kandung Alhamdulillah lumayan. Bawang Putih Napa Ibu purun kula ndamelaken bubur? Ibu Kandung Nggih anakku … Bawang Putih Nggih bu, tengge sakejap. Putih ajeng ndamelaken bubur rumiyin. Ibu Kandung Iya sayang … Bawang Putih lunga wonten dapur lan nggawe bubur. Sakwise bubur sampun dados, Bawang Putih teras wonten kamar ibune. * Wonten kamar Bawang Putih Niki bu buburipun sampun dados. Ibu Kandung Matur nuwun anakku. Bawang Putih Enakkan bu bubur ndamelanipun Putih? Ibu Kandung Inggih nak, enak tenan. * Dina sesuke Bawang Merah Assalamu’alaikum.. kaliyan ngetuk pintu Bawang Putih Wa’alaikum salam, eh Bawang Merah, monggo mlebet. Bawang Merah Iya, Ibumu ana? Bawang Putih Wonten, niku seg wonten kamar. Bawang Merah Aku arep ketemu Ibumu. Bawang Putih Nggih, monggo tak terke. * Tekan wonten kamaripun ibu Bawang Putih Bu, niki Bawang Merah badhe ketemu Ibu. Bawang Merah Nggih bi … Ibu Kandung Mriki Merah, Putih lenggah Bawang Merah Nggih … lan Bawang Putih Bawang Merah Bu, niki Merah Mbetoaken bubur ndamelanipun Ibu Merah. Ibu Kandung Repot-repot, matur nuwun nggih. Bibi maem nggih? Bawang Merah Nggih bi … Bawang Putih Bu, kulo ijin ngumbaih rumiyin nggih wonten kali? Assalamu’alaikum. Ibu Kandung Wa’alaikum salam lan Bawang Merah * Sak lajengipun maem bubur saking Bawang Merah ujug-ujug ibu Bawang Putih kejang-kejang lan akhire ninggal. Bawang Merah langsung lunga ninggalake ibu Bawang Putih sing seg kejang-kejang lan ngabarake meng ibune. Bawang Merah Ibu … Ibu … Ibune Bawang Putih akhire mati. Ibu Tiri Wah tenanan? Kiye kabar sing paling nyenengake kaliyan ngguyu. Akhire mati … Bawang Merah hahahaha … Ibu Tiri Ngko tiliki ya, terus ethok-ethok nangis. Gole nangis sing bener kowe loh! Bawang Merah Sip bu …. * Bawang Putih wangsul saking ngumbaih wonten kali Bawang Putih Assalamu’alaikum, Ibu… Ibu, Putih wangsul bu meng kamar ibune. Astaghfirullah Ibu, Ibu kenging napa? Aja tinggalake Putih bu .. Bawang Putih bingung lan panik, terase nelfon bapake sing seg kerja ing luar kota. * Ing telfon Bawang Putih Pak .. Bapak cepet wangsul Bapak Wonten napa sih Bawang Putih? Bawang Putih Niku pak, Ibu … Ibu sampun nilar. Bapak Innalillahi, Bapak ajeng wangsul. Assalamu’alaikum … Bawang Putih Wa’alaikum salam … * Bapakipun Pawang Putih sampun dugi wonten umah. Bapak Putih, ibu pundi? Bawang Putih karo nangis Niku pak wonten kamar. Ibu Tiri Putih, kito turut belasungkawa ya … Bawang Putih Nggih bi, matur nuwun. Bawang Merah nangis lan Ibu Tiri * Sakwise pirang wulan, akhire bapak Bawang Putih nikah kaliyan ibu Bawang Merah lan saiki Bawang Putih urip bareng Bawang Merah lan ibu tirine. Bapak Putih, sesuk Bapak ana tugas malih nang luar kota, Putih urip sing rukun ya kaliyan Bawang Merah? Bawang Putih Nggih pak, Putih ajeng rukun. Putih nggih sampun anggep mba Bawang Merah dados mba’e Putih. Bawang Merah Iya rayiku … * Dina sesuke Bapak Bawang Putih lunga. Lungane Bapak Bawang Putih nggawe Ibu Bawang Merah lan Bawang Merah bungah amarga bisa nyiksa Bawang Putih. Bawang Putih Yuk mba, kito masak sareng-sareng! Bawang Merah Hah, ra salah krungu? Masak?ngapa aku melu masak, nggawe tanganku kotor bae, wis nganah masak! njorogna Bawang Putih. * Bawang Putih meng dapur karo mikir omongane Bawang masakipun dados, Bawang Putih nyajikna nang meja makan. Ibu Tiri Iki masakan apa? kok rasane asin karo numplekna panganan meng rai Bawang Putih. * Ujug-ujug Bapak Bawang Putih wangsul. Bapak Assalamu’alaikum … * Ibu tiri kaget krungu suara Bapak ngucap salam. Ibu Tiri Bawang Putih sageh resiki kabeh sadurung bapakmu ndeleng! Bawang Putih Nggih bu … Ibu Tiri Awas kowe ya nek kowe wani ngadu meng bapakmu! Bapak Ana apa kiye kok rungseb tenan? Ibu Tiri Iki pak, Bawang Putih numplekna panganan amarga kirang ati-ati. Ya kan Bawang Putih? Bawang Putih Nggih pak, Putih nyuwun ngapunten. Bapak Ya wis siki resikna. Bapak rep ngaso sik … Ibu Tiri Bapak purun didamelaken kopi? Bapak Nggih bu … * Ibu nggawe kopi Ibu Tiri Niki pak kopinipun. Bapak Matur nuwun bu. * Dina sesuke Ibu Tiri Pak, niku Bawang Putih mboten purun ngapa-ngapa. Kerjaane mukur nyante-nyante tok. Bapak Ya wis, mangke Bawang Putih tak omongi. * Bapak nemoni Bawang Putih Bapak Putih, mriki kandani Bawang Putih Napa pak? Bapak Jere ibu, kowe nang umah ra gelem ngapa-ngapa. Kaya kuwi ya kerjaane nek ra ana Bapak? Bawang Putih mukur meneng Bapak Deneng ra njawab? Berarti omongane ibu bener ya? Bawang Putih mukur temungkul karo nangis Bapak Putih!!! nyekel dada amarga penyakit jantunge kumat lan teras tiba. Bawang Putih Bapak … Bapak kenging napa pak? Ibu Tiri Putih, kowe ngapakna Bapak? Kowe pengin Bapak cepet mati ya? Ya wis, sageh gawa Bapak meng kamar? * Sakwise pirang wulan, amarga ibune kesel ngurusi bapak sing mriyangen. ibu Bawang Merah nuker obat sing asli karo obat liya. Bawang Putih kaya biasane terke obat marang bapak. * Wonten kamaripun bapak Bawang Putih Pak, niki kula mbetoaken obat. Bapak Iya, matur nuwun Putih. Bawang Putih Nggih pak … * Sakwise ngumbe obatipun, bapak kejang-kejang. Bawang Putih Pak, Bapak kenging napa? Ibu, mba mriki cepetan … Bawang Merah Bapak, Bapak kenging napa? lan Ibu Tiri Ibu Tiri Putih, kowe ngapakna Bapak? Bawang Putih Putih mboten ngertos bu … karo nangis. Sakwise bapak dikubur, Bawang Putih urip dewekan kaliyan siksanipun ibu tiri lan Bawang Merah. * Enjing niku Bawang Merah ngomel-ngomel Bawang Merah Bu … Ibu … klambiku kotor kabeh ki, wis ora ana sing bersih, ora ana sing ngumbaih apa bu? Ibu Tiri kowe nangapa sih nduk? Isuk-isuk kok wis ngomel. Bawang Merah Ndelo ki bu, klambiku kotor kabeh, mambu maning. Ibu Tiri Ndi ndi! Ibu ndelo … ih iya tenanan kotor kabeh, klambine ibu ya kotor kabeh. Ndi Putih? Wis-wis ben Ibu sing ngongkon Bawang Putih kon ngumbaih. Putih … Putih … meng ndi sih? Bawang Putih! * Bawang Putih teka Bawang Putih Nggih bu, wonten napa? Ibu Tiri Suwe tenan sih, di undang-undang ra nyaut. Bawang Merah Ra duwe kuping mbok bu … Bawang Putih Anu bu … kula seg wonten dapur, seg nggodog wedang. Ibu Tiri Alaaah…. alesan bae. Ndelo kiye, kalmbi pada kotor kabeh, ora ana sing bisa dinggo. Suwe-suwe ora nggo klambi. Saiki kowe lunga meng kali gawa kalmbi iki lan ora usah kesuen karo ngontalna klambi kotor meng Bawang Putih. Bawang Merah Iki kumbaih kabeh, awas nek ana sing rusak…. sing wangi, ra kesuen! * Bawang Putih njiot klambine lan langsung lunga meng kali, tekan neng kali Bawang Putih ngumbaih klambine Bawang Merah kalih nembang. Bawang Putih Jejel nek wong tuwaku tesih ana, uripku mesti ora sak nelangsa kiye selendange kendang. Pangeran ngrungokna suara Bawang Putih nembang, tercengang lan meneng ngrungokake. Wah suarane merdu tenan… sapa ya iku? * Ujug-ujug kes adohan keton ibu kandung Bawang Putih, Bawang Putih kaget. Bawang Putih Ibu …. Ibu Kandung Anakku kudu sabar ngadepi kabeh iki, sabar ya. Kelak kowe bakal nemuake kebungahan. * Ujug-ujug bayangan iku lunga Bawang Putih Aneh, iku mesti mukur angen-angenku tok karo nggelengna sirah. Ahh, aku kudu cepet-cepet bali. Pangeran nemokake selendang nang kali. Iki mesti selendang wong sing nembang mau. Aku kudu mbalekna. * Nalika Baang Putih nglewati hutan, Bawang Putih ketemu seorang peri. Peri Cah ayu, nangapa tho kok murung. Peri bisa ndelo neng raimu, nek kowe kepengin nemokake kebungahan, kowe kudu sabar, mbaliko meng ujung kali neng hutan iki …. Bawang Putih Tenanan peri? Peri Ngandelo, kowe bakalan nemu kebungahan peri langsung lunga ninggalake Bawang Putih. Bawang Putih Peri …. langsung bali meng umah. * Tekan umah Bawang Putih mbalekna klambi marang Bawang Merah lan ibu tiri. Bawang Merah Ihhh ….selendangku ndi? Bawang Putih selendanku ndi?kowe nyolong ya? Ibu Tiri Bawang Putih ndi selendange? kowe iki ngumbaih apa nyolong? kowe kirangan gombal ya, ngantek kudu nyolong. Pokoke Ibu ora kepengin ngerti, kowe kudu mbalekna selendang iku! Bawang Putih Anu bu, selendangipun kendang kegawa banyu. Ibu Tiri Alesan, wis ra usah pasang rai kaya kuwi. Ibu jeleh ibu geleme selendang iku mbalek. Bawang Merah Dasar, bisane ngilangna tok… Kerja ora tau beres. Ibu Tiri Wis nganah lunga, dina iki kowe ora ulih jatah maem lan umbe. * Bawang Putih meng kamar lan nangis ngantek klalen turu * Nang ngimpi bawang Putih ketemu ibune Ibu Kandung Bawang Putih kowe nangapa? kok nangis? Bawang Putih Mboten napa-napa bu… karo ngusap banyu mripate. Ibu Kandung Aja sedih anakku, sesuk kowe arep ulih kebungahan. * Ujug-ujug Bawang Putih tangi kes turune karo ngomong Bawang Putih Neng ndi kebungahan iku bu? * Dina sesuke Ibu Tiri Putih …. Bawang Putih Napa bu …. njekel sapu Ibu Tiri Wis beres-beres umah runga? Diresik! Bawang Putih Niki seg nyapu bu. Ibu Tiri Ya wis, sing resik, terus ngko kari nggoleti selendang sing ilang! usah lelet, kaya keong bae. Bawang Putih Nggih bu …. * Bawang Putih meng kali nggoleti selendang iku Pangeran Napa iki selendangmu? ngecungna selendange Bawang Putih Nggih, niki selendangku ingkang ical. Pangeran Sapa asmamu cah ayu? Bawang Putih Bawang Putih, Pangeran. Pangeran Bawang Putih? Tenanan sampeyan Bawang Putih. Bawang Putih Tenanan … Pangeran Tenanan, aku bakalan mbeto kowe marang istanaku. Bawang Putih Nanging, kula kudu ijin rumiyin kaliyan ibu. Pangeran Nggih, kula ajeng ngeterake kowe ngge nyuwun ijin. * Bawang Putih lan Pangeran meng umah. Tekan umah …. Ibu Tiri Bawang Putih, ndi bae kowe, sapa wong lanang iku? Bawang Merah Ndi selendangku? Bawang Putih Iki mba … Pangeran Bu, kula mriki ajeng nyuwun ijin ngge nglamar Bawang Putih. Bawang Merah Enak bae, iku ora bakal Bawang Putih! Bawang Putih Nanging mba ……. Bawang Merah Kowe ra bakal bisa nikah sadurung aku. Ibu Tiri Iya, enak bae kowe ya Bawang Putih, terus sapa sing arep ngurus umah kiye maning? Pangeran Wis-wis, kula ajeng ngajak ibu lan Bawang Merah manggon neng istanaku. Bawang Putih Tenanan? Matur nuwun Pangeranku. Pangeran Iya Bawang Putih … Akhire Pangeran lan Bawang Putih urip kalanggengan bungah neng istana. CeritaRakyat Bawang Merah Bawang Putih. Pada awalnya, mereka berdua sangat baik hati pada Bawang Putih. Namun, lama kelamaan Bawang Merah dan Ibunya mulai memperlihatkan sifat asli mereka. Ternyata mereka jahat dan selalu menindas Bawang Putih. Bawang Putih disuruh mengerjakan semua pekerjaan rumah. Sedangkan mereka hanya bersantai-santai.
Sebuah cerita rakyat bahasa jawa Bawang Merah lan Bawang Putih di bawah ini akan disampaikan menggunakan bahasa jawa ngoko yang sederhana dan tentunya secara singkat. Kisah kedua saudara ini memang telah lama dikenal oleh rakyat Indonesia. Tak heran jika hingga kini kisah yang melambangkan kebaikan dan keburukan tersebut dikenal dengan sebutan cerita rakyat. Bagaimana kisah saudara yang memiliki sifat jauh antara satu dan yang lainnya tersebut disampaikan menggunakan bahasa jawa ngoko? Monggo langsung sesarengan kita simak. Jama dhikik, ana keluarga sing nduweni sawong puteri sing diwenehi jeneng Bawang Putih. Ananging ana sawijining dina, embok Bawang Putih lara lan akhire sedha. Sakwise kedaden kuwi, Bawang Putih urip dhewe karo Bapaknene. Bapakne Bawang Putih yaiku sawong bakul sing kerep lelungan adoh. Amarga ora tega mungkur Bawang Putih dhewen neng ngomah, akhire Bapakne Bawang Putih rabi meneh karo sawong randha. Randha kesebut nduweni anak siji sing diwenehi jeneng Bawang Merah. Sasupayaere pangarah Bapaknene yaiku supaya Bawang Putih ora kesepen lan nduweni kanca sing ngewangine neng ngomah. Ning jebulna, embok lan mbakyu tiri Bawang Putih nduweni sifat sing ala. Dekne kabeh katon becik ana Bawang Putih mung pas Bapakne ana. Ning pas Bapakne lunga bakul, dekne kabeh ngongkon Bawang Putih ngerjake sasawijining pagawean ngomah kaya sawong batur. Jebulna nasib ngenes Bawang Putih durung mandheg nganti semono, selang sawentara wayah, Bapakne Bawang Putih uga lara lan akhire tilar ndunyo. Saiki, embok tiri lan Bawang Merah tambah ala marang Bawang Putih. Malah-malah wayah ngaso Bawang Putih uga tambah kewates. Sabendina dheweke kudu ngladeni kabeh kebutuhan Bawang Merah lan embok tirine. Nganti ing esuk pas Bawang Putih umbah-umbah neng kali, tanpa dingerteni salah siji slendang kesenengane Bawang Merah kenter. Pas ketuk ngomah, Bawang Merah nyengeni Bawang Putih amarga slendange ora ketemu. Dheweke ngongkon Bawang Putih nggoleki slendang kuwi lan ora oleh mulih sadurung nemokake. Akhire, Bawang Putih nurut kali kanggo nggoleki slendang sing ilang. Nganti wayah mbengi, slendang kuwi durung uga dheweke temokake. Pas nurut kali, Bawang Putih ndeleng siji gubuk, jebulna gubuk kuwi dipanggoni saka sawong mbah putri dhewean. Bawang Putih akhire njaluk izin kanggo nginep sewengi. Bagaimana kelanjutan dari cerita rakyat bahasa jawa Bawang Merah lan Bawang Putih setelah perempuan malang tersebut menginap di kediaman seorang nenek? Langsung saja yuk kita lanjutkan ceritanya di bawah ini. Baca Juga Naskah Drama Bahasa Jawa Persahabatan Mbah putri kuwi tansah gemati, dheweke ngijinake Bawang Putih kanggo nginep. Mbah putri kuwi uga nakoni Bawang Putih, lan kepriye dheweke nganti neng panggon kuwi. Bawang Putih banjur nyeritoke nasib sing dialami dheweke, nganti mbah putri sing krungu kuwi rumangsa mesakake. Jebulna, slendang sing digoleki Bawang Putih ditemokake si mbah putri. Lan mbah putri kuwi arep mbalekna slendang kuwi kanthi syarat Bawang Putih kudu ngancani sajrone seminggu. Bawang Putih nrima tawanan kuwi kanthi seneng ati. Wayah seminggu wis nuli, lan saiki wayahe Bawang Putih kanggo mulih. Amarga sajrone semono Bawang Putih sregep banget, mbah putri kuwi menehake slendang sing dhisik dheweke temokake lan menehi bebungah ana Bawang Putih. Dheweke dikongkon mileh saka loro woh labu kanggo digawa muleh. Awale Bawang Putih pengen nolak, naning amarga pengen ngajeni paweweh, Bawang Putih akhire mileh labu sing cilik kanthi alasan wedi ora kuwat nggawane. Lan mbah putri kuwi mung ngesem krungu alasan kuwi. Sakwise kuwi, Bawang Putih cepet mulih lan mbalekna slendang kuwi ana Bawang Merah. Sakwise kuwi dheweke cepet menyang pawon kanggo nyigar labu lan mangsak. Nanging ebo kagete dheweke, amarga pas labu kuwi disigar, jebulna labu kuwi isine emas sing akeh banget. Sacara ora sengaja, embok tiri Bawang Putih ndeleng lan ngrebut kabeh emas kuwi. Dudu mung kuwi, dheweke uga meksa Bawang Putih kanggo nggawake dhewekne saka endi dheweke oleh labu ajaib kuwi. Bawang Putiha nyeritoke kabeh kedaden sing dialamine. Apakah setelah mendapatkan emas permata tersebut Ibu dan Anak tersebut lantas bersyukur dan berterimakasih pada Bawang Putih? Atau justru bertindak sewenang-wenang melebihi sikap mereka selama ini? Jangan kemana-mana tetap simak cerita rakyat bahasa jawa Bawang Merah lan Bawang Putih selanjutanya. Krungu cerito Bawang Putih, muncul pangarah ala neng supayaak embok tiri sing serakah kuwi. Esok esuke, dheweke ngongkon Bawang kanggo nglakoke hal den samya kaya sing silakukan Bawang Putih, dheweke ngarep-arep arep bisa nggawa mulih labu sing luwih gedhe dadine isinya luwih akeh. Singkat cerito, Bawang sing lumuh kuwi tiba neng gubuk mbah putri, lan dhewekea tinggal semono sajrone seminggu. Ning amarga sifatnya sing panglumuh, dheweke mung nglumuh-lumuhan wae lan ora arep ngewangi pagawean si mbah putri. Lan pas wis wayahe mulih, dhewekea neng kongkon mileh labu dadi bebungah. Tanpa mikir dawa, dheweke teras njupuk labu sing gedhe lan cepet mlayu mulih tanpa mengucapkan terimakasih. Sakwise tiba dingomah, emboke seneng banget ndeleng anake nggawa labu sing gedhe banget. Dheweke mikir mesti emas neng jerone cukup akeh. Amarga ora pengen kawruhan saka Bawang Putih lan wedi nek Bawang Putih jaluk kanggonan, dekne kabeh ngongkon Bawang Putih misuh dikali. Sakwise kuwi dekne kabeh mlebu kamar lan menguncinya karo rapet. Kanthi ora sabar, dekne kabeh cepet nyigar labu kuwi. Ning ora dinyana, dudu emas sing ana ing njerone. Ngliyakne labu kuwi dikebaki ula, kalajengking, kelabang, lan macem-macem kewan liyane. Kanthi cepet kewan-kewan kuwi metu saka labu lan nyokot anak lan embok serakah kuwi. Dekne kabeh ora bisa kabur, amarga lawang kamar kabeh dikunci rapet lan ditutup lemari saka njero. Akhire, dekne kabeh mati neng njero kamar bareng keserakahane dekne kabeh. Sakwise dekne kabeh mati, kewan-kewan kuwi ngilang. Demikian kisah Bawang Merah dan Bawang Putih yang kerap diceritakan oleh orang tua. Selain itu film kartun maupun senetron juga kerap mengangkat cerita ini karena jukup bagus dan terdapat pelajaran di dalamnya agar kita tidak serta merta mengikuti hawa nafsu kita. Semoga kisah singkat tersebut dapat menghibur teman-teman semua dalam cerita rakyat bahasa jawa Bawang Merah lan Bawang Putih.
Ceritadrp pengalaman penulis dan rakan-rakan bloger lain, penting utk jenarasi baru masa kini Serius cuak Kereta senget sebelah Kereta myvi senget sebelah Apr 04, 2016 · Assalam Kereta senget sebelah Kereta myvi senget sebelah Apr 04, 2016 · Assalam. had been pulled out of the rubble 2017 Audi A4 Sound System Upgrade bawang putih ~ dadu Ketika dewasa, terkadang kamu ingin bernostalgia ke masa kecil. Salah satunya adalah dengan membaca dongeng atau cerita rakyat. Nah, kalau kebetulan ingin membaca cerita rakyat Bawang Merah & Bawang Putih, kamu bisa menyimaknya di sini!Membicarakan soal dongeng cerita rakyat, Indonesia memiliki banyak sekali kisah menarik yang tak kalah dari dongeng luar negeri. Salah satunya adalah cerita rakyat Bawang Merah dan Bawang Putih yang sangat terkenal yang mengisahkan tentang dua orang saudara yang memiliki sifat begitu bertolak belakang ini sebenarnya memiliki beberapa versi. Namanya juga cerita rakyat yang dulunya diceritakan secara lisan, maka adanya sedikit perbedaan peristiwa adalah hal yang hanya kisah lengkapnya saja, kamu pun dapat menemukan ulasan menarik tentang cerita rakyat Bawang Merah Bawang Putih. Baik itu, mengenai pesan moral, unsur-unsur intrinsik, dan fakta menariknya. Daripada makin penasaran, mending langsung dicek saja selengkapnya di bawah ini, ya!Cerita Rakyat Bawang Merah Bawang Putih Sumber Dongeng Cerita Rakyat Pada zaman dahulu kalah, dikisahkan ada sebuah keluarga yang hidup dengan harmonis. Keluarga itu memiliki seorang putri yang cantik jelita bernama Bawang Putih. Selain parasnya yang cantik, ia juga memiliki kepribadian yang baik. Sayangnya, kebahagiaan keluarga tersebut harus terenggut ketika sang ibu menderita sakit dan kemudian dipanggil oleh Yang Maha Kuasa. Tak lama setelah itu, sang ayah memutuskan untuk menikah kembali dengan seorang wanita yang juga telah memiliki seorang anak perempuan. Nama anak tersebut adalah Bawang Merah. Mulanya, Bawang Putih merasa bahagia sekali dengan kehadiran Bawang Merah di rumahnya. Karena memiliki saudara, ia berpikir tidak akan merasa kesepian lagi. Namun siapa yang menyangka kalau ini semua adalah awal penderitaan yang akan dialami oleh Bawang Putih. Terlepasnya Topeng Sang Ibu Tiri dan Bawang Merah Setelah beberapa waktu hidup bersama, sedikit demi sedikit sifat ibu tiri dan Bawang Merah yang asli mulai terlihat. Kalau di depan sang ayah, kedua orang tersebut akan memperlakukan Putih dengan baik. Namun, ketika ayahnya tidak ada, keduanya memperlakukan Putih dengan semena-mena. Kelakuan ibu tiri dan Bawang Merah semakin menjadi-jadi setelah sang ayah meninggal dunia. Tidak hanya memperlakukan Putih seperti pembantu, mereka juga menguasai semua harta peninggalan orang tua Putih. Keadaan tersebut tentu saja membuat Bawang Putih begitu nelangsa. Mau tidak mau, ia harus tegar dan ikhlas menghadapi semuanya. Setiap hari, Bawang Putih mengerjakan tugas rumah. Mulai dari mencuci baju, mencuci piring, memasak, berbelanja. Semua tugas dikerjakannya, sementara ibu tiri dan Bawang Merah hanya bersantai-santai menikmati hidup. Secercah Keajaiban untuk Bawang Putih Hingga pada suatu hari, Bawang Putih melakukan tugasnya mencuci di sungai yang tak jauh dari rumahnya. Saat sedang mencuci, ia tidak sengaja menyenggol baki tempatnya menaruh pakaian. Baju-bajunya pun hanyut terbawa air sungai. Karena aliran sungai begitu deras, ia tak sanggup mengejarnya. Ia pun hanya bisa duduk di pinggir sungai sembari menangis. Ia merasa begitu kalut dan ketakutan berharap ada seseorang yang menolongnya. Pasalnya, kalau sampai pakaian tersebut tidak ditemukan, ia pasti akan dimarahi habis-habisan oleh ibu tiri dan Bawang Merah. Beberapa saat kemudian, datanglah seekor ikan mas ajaib yang menghampirinya dan bertanya, “Apa yang sedang kamu lakukan di sini, Putih? Mengapa kamu menangis?” Pada awalnya, Putih merasa begitu terkejut dengan suara tersebut. Ia tidak menyangka jika suara tersebut berasal dari seekor ikan. Namun kemudian, ia pun menceritakan semuanya kepada ikan mas dengan suara terbata-bata. Mengetahui permasalahan yang terjadi, ikan mas segera bergegas pergi lalu kembali dengan membawa pakaian-pakaian yang hanyut dibawa arus sungai. Wanita itu pun menerimanya dengan perasaan lega dan bahagia. Setelah mengucapkan terima kasih, ia pun bergegas pulang. Kekejaman yang Semakin Menjadi-Jadi Pada suatu hari, sang ibu tiri menyuruh Bawang Putih untuk pergi ke pasar untuk membeli kebutuhan rumah. Barang-barang yang harus dibeli begitu banyak, tapi ia hanya diberikan uang sedikit. Hal itu tentu saja membuatnya bingung. Pasalnya, jika ada barang yang terlewat, ia pasti tetap akan dimarahi. Dengan perasaan yang begitu kacau, ia pun pergi ke sungai. Di sana, ia bertemu dengan ikan mas lagi dan kemudian berkeluh kesah. Kemudian, ikan mas pun berkata, “Tenanglah Putih, kamu tak perlu bersedih karena aku akan membantumu.” Si ikan lalu menggosok-gosokkan badannya ke tangan Putih yang kemudian membuat sisiknya lepas dan berubah menjadi kepingan emas. Ikan mas berkata pada Putih supaya mempergunakannya sebaik mungkin untuk membeli kebutuhan rumah. Wanita itu merasa terharu sekali atas pertolongan yang diberikan oleh ikan mas. Ia pun segera bergegas ke pasar setelah mengucapkan terima kasih kepada penolong ajaibnya itu. Namun, tanpa sepengetahuan Putih, ternyata Bawang Merah dan ibu tiri diam-diam membuntutinya. Dari kejauhan, mereka melihat apa yang diperbuat oleh ikan mas. Merasa tidak senang dengan hal tersebut, keduanya kemudian menangkap si ikan ajaib. Mereka membawanya pulang, membunuh ikan ajaib tersebut, lalu menggorengnya. Awal dari Kehidupan Baru Bawang Putih Sekembalinya dari pasar, Putih merasa begitu aneh ketika mendapati sang ibu dan saudara tirinya menyambutnya dengan hangat. Di meja makan pun sudah tersaji lauk berupa ikan goreng yang begitu menggiurkan. Tak menaruh sedikit pun kecurigaan, ia kemudian memakannya dengan begitu lahap. “Mungkin ibu tiri dan saudaraku sudah menyadari perbuatannya selama ini dan sekarang mau berubah,” begitulah batinnya dalam hati. Setelah selesai makan dan membereskan piringnya, Bawang Merah kemudian menghampirinya dan menceritakan kalau ikan yang dimakannya adalah ikan mas, sahabat yang selalu menolongnya. Mendengar hal tersebut, Putih terkejut bukan main dan menangis. Ia merasa begitu bersalah karena telah memakan sahabatnya sendiri. Dengan sesenggukan, wanita cantik tersebut kemudian menguburkan kerangka ikan mas di halaman belakang rumahnya. Hal yang begitu ajaib pun terjadi. Keesokan harinya ia mendapati sebuah pohon emas tumbuh di atas kuburan si ikan. Bawang Putih Akhirnya Hidup Bahagia Selang beberapa waktu kemudian, datanglah seorang pangeran ke desa tempat tinggal Bawang Putih. Kedatangannya tersebut bermaksud untuk mencari pohon emas yang berguna mengobati ayahnya yang sedang sakit. Setelah berkeliling cukup lama, sang pangeran akhirnya menemukan pohon yang selama ini dicari-carinya. Ia pun berjalan mendekati pohon tersebut. Kebetulan, saat itu Bawang Merah hendak pergi ke luar. Ia pun bertanya pada Bawang Merah apakah benar pohon tersebut miliknya. Dengan mantap, wanita itu menjawab kalau ialah yang menanamnya. Setelah menceritakan maksud kedatangannya, sang pangeran kemudian mengadakan sebuah sayembara. Katanya, “Barangsiapa dapat mencabut pohon emas tersebut, apabila perempuan akan kujadikan istri. Sedangkan jika laki-laki, ia akan kuangkat sebagai saudara.” Mendengar hal tersebut, Bawang Merah pun dengan percaya diri menawarkan untuk mencabut pohon tersebut. Sayangnya, meskipun ia berusaha sekuat tenaga, pohon itu tetap bergeming. Beberapa orang yang menyaksikan hal itu pun penasaran untuk mencobanya. Namun, hasilnya tetap saja nihil. Beberapa saat kemudian, Bawang Putih menghampiri mereka dan bertanya, “Pangeran, apakah aku diperkenankan untuk mencoba mencabut pohon ini?” Setelah dipersilakan, dengan mudahnya Putih dapat mencabut pohon tersebut. Nah, sesuai janjinya, sang pangeran kemudian memboyong Bawang Putih ke istana. Keduanya menikah lalu hidup bahagia. Sementara itu, Bawang Merah dan sang ibu tiri tetap tinggal di rumahnya. Keduanya masih hidup dengan iri dengki di hatinya. Unsur Intrinsik Cerita Rakyat Bawang Merah, Bawang Putih, dan Ikan Mas Setelah membaca ringkasan cerita Bawang Merang Bawang Putih di atas, di sini kamu juga akan menyimak mengenai unsur-unsur intrinsik yang membangun cerita tersebut. Mulai dari tema, latar belakang, alur, tokoh dan perwatakan, serta pesan moral yang terkandung di dalamnya. 1. Tema Inti cerita atau tema dari cerita rakyat Bawang Merah dan Bawang Putih ini adalah mengenai kejahatan dan kebaikan. Apa pun yang terjadi, pada akhirnya kebaikanlah yang akan menang. 2. Tokoh & Perwatakan Sesuai dengan judulnya, dalam dongeng ini ada dua tokoh penting yang sering muncul, yaitu Bawang Merah dan Bawang Putih. Putih merupakan tokoh protagonis yang memiliki sifat baik, rajin, berparas cantik, tetapi selalu tersakiti. Sementara itu, Merah adalah tokoh antagonis yang memiliki sifat bertolak belakang. Ia adalah gadis yang pemalas dan suka iri. Ada juga ibu tiri yang sifatnya begitu serakah dan munafik. Ia berpura-pura baik, tapi tega menguasai semua harta peninggalan orang tua Putih. Selanjutnya, ada pangeran yang memiliki jiwa pantang menyerah. Ia berkelana ke sana-sini demi mencari obat untuk ayahnya. Selain itu, ia juga seorang pria yang memegang teguh janjinya. Terbukti, ia menikahi Putih karena bisa mencabut pohon emas. 3. Latar Namanya juga dongeng, latar tempat terjadinya terkadang terjadi kesimpangsiuran. Beberapa sumber mengatakan kalau cerita rakyat Bawang Merah dan Bawang Putih ini berasal dari Riau. Akan tetapi ada pula yang mengatakan kalau asalnya dari Jawa Tengah. Hal tersebut memang wajar terjadi, mengingat kisah ini sebelumnya hanya dituturkan secara lisan. Lagi pula tidak hanya di Indonesia, dongeng ini ternyata juga terkenal di Malaysia, lho. 4. Alur Cerita Dongeng yang satu ini menggunakan alur maju. Kisahnya dimulai dari kehidupan Bawang Putih yang masih bahagia bersama keluarga kandungnya. Kemudian, kisahnya berlanjut dengan dirinya yang tinggal bersama saudara dan ibu tirinya. Akhirnya, ia menikah dengan sang pangeran dan hidup bahagia. 5. Pesan Moral Dari cerita rakyat Bawang Merah & Bawang Putih ini ada beberapa pelajaran atau pesan moral yang bisa dipetik. Beberapa di antaranya bisa kamu simak berikut ini. Yang pertama adalah apa pun keadaanmu, kamu harus terus berjuang. Sekarang kamu mungkin sedang menderita atau berada di titik terendahmu, tapi yakinlah suatu hari nanti semuanya pasti akan membaik, seperti apa yang dialami oleh Bawang Putih. Kemudian, janganlah memiliki sifat iri dengki dan serakah seperti Bawang Merah. Seberapa pun besar usahamu, kalau hal yang diingini tersebut bukan takdirmu, maka kamu tidak akan pernah mendapatkannya. Yang terakhir, kamu harus menepati janji yang telah dibuat. Sama seperti pangeran yang menepati janji yang diucapkannya saat membuat sayembara. Demikianlah ulasan mengenai unsur intrinsik dari cerita rakyat Bawang Merah Bawang Putih. Selain unsur intrinsik, jangan lupakan juga unsur ekstrinsik yang membangun cerita tersebut. Fakta Menarik tentang Cerita Rakyat Bawang Merah Bawang Putih Selanjutnya, yang bisa kamu simak di artikel ini adalah fakta menariknya yang tak kalah seru untuk dikulik. Adapun ulasannya bisa kamu baca berikut ini 1. Memiliki Versi Lain Selain yang sudah kamu baca di atas, kisah ini juga memiliki versi lainnya, lho. Versi yang satu ini Bawang Putih tidak bertemu dengan ikan mas, melainkan seorang nenek. Nenek tersebutlah yang membantu Bawang Putih menemukan pakaiannya yang hanyut di sungai. Sebagai balasannya, Putih kemudian membantu beres-beres di rumah nenek tersebut. Sebelum pulang, sang nenek menyuruhnya memilih labu untuk dibawa pulang. Setelah memilih yang paling kecil, ia lalu pulang dan membukanya di rumah. Tak disangka, ternyata isinya berupa perhiasan. Melihat kejadian tersebut, Bawang Merah dan ibu tiri merasa iri dan bertanya dari mana mendapatkannya. Setelah mendengar cerita Putih, kedua orang tersebut menyusun rencana supaya bisa menemui sang nenek dan mendapatkan perhiasan yang lebih banyak. Bawang Merah kemudian pura-pura mencuci di sungai dan menghanyutkan pakaiannya. Ia kemudian ditolong oleh nenek yang baik hati itu. Sama seperti Putih, Merah pun kemudian membantu nenek membersihkan rumahnya, tetapi dengan cemberut dan tidak ikhlas. Ketika sudah selesai, Merah disuruh nenek untuk memilih labu. Ia pun memilih yang paling besar dengan harapan akan memperoleh perhiasan lebih banyak. Sesampainya di rumah, wanita tersebut dan ibunya menutup semua akses pintu rumah. Setelah itu, keduanya segera membuka labu yang didapatnya. Namun, betapa terkejutnya mereka karena isinya bukanlah perhiasan melainkan ular beracun. Kedua orang tersebut kemudian digigit ular-ular itu dan mati karena tidak bisa menyelamatkan diri. 2. Diadaptasi Menjadi Drama dan Sinetron Modern Sumber Wikimedia Commons Cerita Rakyat Bawang Merah Bawang Putih yang ini juga sudah banyak diadaptasi menjadi drama maupun sinetron, lho. Mengadopsi judul yang sama, sinetron Bawang Merah Bawang Putih ini begitu populer di tahun 2014 karena menggandeng pemain yang sedang hits kala itu, yakni Revalina S. Temat, Nia Ramadhani, dan Dimaz Andrean. Kemudian di tahun 2017, kisah tersebut di-remake lagi menjadi lebih modern dan diberi judul BMBP yang merupakan singkatan dari Bawang Merah dan Bawang Putih. Menggandeng artis yang lebih muda, sinetron ini dibintangi oleh Prilly Latuconsina, Maxime Bouttier, dan Beby Tsabina. Sinetron yang satu ini juga tidak kalah keren dari versi yang sebelumnya. Sudah Puas Menyimak Kisah Bawang Merah dan Bawang Putih Beserta Ulasan Lengkapnya? Itulah tadi cerita beserta ulasan lengkap dari Bawang Merah dan Bawang Putih. Tidak hanya menghibur, tetapi kamu juga bisa mengambil pelajaran yang berharga dari kisah tersebut. Nah, kalau masih belum puas dan ingin membaca cerita rakyat yang lain, mending langsung saja cek di PosKata, yuk! Beberapa contohnya yang tidak kalah seru yaitu, legenda batu menangis, kisah Malin Kundang, Roro Jonggrang, hingga Aladdin pun ada, lho di sini. Maka dari itu tunggu apalagi? Langsung saja dilanjutkan membacanya, ya! PenulisErrisha RestyErrisha Resty, lebih suka dipanggil pakai nama depan daripada nama tengah. Lulusan Universitas Kristen Satya Wacana jurusan Pendidikan Bahasa Inggris yang lebih minat nulis daripada ngajar. Suka nonton drama Korea dan mendengarkan BTSpop 24/7. EditorKhonita FitriSeorang penulis dan editor lulusan Universitas Diponegoro jurusan Bahasa Inggris. Passion terbesarnya adalah mempelajari berbagai bahasa asing. Selain bahasa, ambivert yang memiliki prinsip hidup "When there is a will, there's a way" untuk menikmati "hidangan" yang disuguhkan kehidupan ini juga menyukai musik instrumental, buku, genre thriller, dan misteri. qiTY6Uh.
  • c4pclpra08.pages.dev/216
  • c4pclpra08.pages.dev/347
  • c4pclpra08.pages.dev/484
  • c4pclpra08.pages.dev/495
  • c4pclpra08.pages.dev/593
  • c4pclpra08.pages.dev/107
  • c4pclpra08.pages.dev/153
  • c4pclpra08.pages.dev/469
  • cerita bawang merah bawang putih bahasa jawa