Jakarta - Laba bersih PT Aneka Tambang Tbk ANTM turun signifikan di 2019. Berdasarkan laporan keuangan tahunan perusahaan, badan usaha milik negara BUMN pertambangan itu mencatatkan laba bersih Rp data laporan keuangan Antam, Jumat 17/4/2020, laba bersih perusahaan tahun lalu turun dibandingkan 2018 sebesar Rp alias anjlok 88,1%.Sekretaris Perusahaan Antam Kunto Hendrapawoko menjelaskan perseroan mencatatkan beban lain-Iain bersih total sebesar Rp 268 miliar yang terdiri dari pendapatan dan beban keuangan, kerugian selisih kurs, bagian kerugian entitas asosiasi dan ventura bersama, serta penghasilan Iain-lain bersih."Hal tersebut turut mempengaruhi capaian laba tahun berjalan perseroan pada 2019 sebesar Rp 194 miliar dengan tingkat Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization EBITDA mencapai Rp 2,3 triliun," kata dia dalam 2019, pihaknya membukukan laba kotor sebesar Rp 4,45 triliun dengan capaian laba usaha Rp 955 miliar. Pada 2019, perseroan mencatatkan beban pokok penjualan Rp 28,27 triliun, dan beban usaha mencapai Rp 3,49 triliun seiring dengan kenaikan volume produksi dan penjualan Antam, serta terkonsolidasinya beban dari entitas anak perusahaan. Dari sisi penjualan, Antam mencatatkan tingkat penjualan audited sebesar Rp 32,72 triliun yang ditopang pertumbuhan tingkat produksi dan penjualan komoditas utama pada tahun juga mencatatkan volume produksi feronikel sebesar ton nikel dalam feronikel TNi, naik 3% dibanding 2018 dengan tingkat penjualan feronikel mencapai TNi, tumbuh sebesar 9% year over year YoY. Penjualan feronikel pada 2019 merupakan kontributor terbesar kedua dari total penjualan bersih Antam, dengan kontribusi sebesar Rp 4,87 triliun atau 15% dari total penjualan bersih komoditas emas, Antam mencatatkan volume penjualan emas kg troy oz, tumbuh 22% YoY. Pendapatan ANTAM dari penjualan emas berkontribusi sebesar Rp 22,46 triliun atau 69% dari total penjualan 2019. Pihaknya mencatatkan total volume produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung sebesar kg troy oz pada tahun lalu. Simak Video "Saat Wamen BUMN Buka Laporan Keuangan Waskita-WIKA Tak Sesuai Kenyataan" [GambasVideo 20detik] toy/ang
Per31 Desember 2020, Antam mencatatkan jumlah aset senilai Rp 31,72 triliun. Angka itu naik 5,08% dibanding posisi aset per 31 Desember 2019 yakni sebesar Rp 30,19 triliun. Antam juga mencatat total liabilitas sebesar Ro 12,69 triliun, naik 5,2% dibandingkan posisi 2019 yang sebesar Rp 12,06 triliun.
02 May 2023 Laporan Keuangan 31 Maret 2023 dan 2022 Lihat Laporan 26 March 2023 Appendix 4E Preliminary Final Report 2022 Lihat Laporan 26 March 2023 Laporan Keuangan 31 Desember 2022 dan 2021 Lihat Laporan 16 December 2022 Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2022 dan 2021 Lihat Laporan 03 September 2022 Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2022 dan 2021 Reviewed Lihat Laporan 03 September 2022 Appendix 4D First Half 2022 Reviewed Lihat Laporan 20 May 2022 Laporan Keuangan 31 Maret 2022 dan 2021 Lihat Laporan 16 March 2022 Laporan Keuangan 31 Desember 2021 dan 2020 Lihat Laporan 16 March 2022 Consolidated Financial Statements December 31, 2021 and 2020 Lihat Laporan 12 November 2021 Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2021 dan 2020 Lihat Laporan 28 September 2021 Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2021 dan 2020 Reviewed Lihat Laporan 28 September 2021 Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2020 Reviewed Lihat Laporan 28 September 2021 Appendix 4D First Half 2021 Reviewed Lihat Laporan 28 September 2021 Appendix 4D First Half 2020 Reviewed Lihat Laporan 30 April 2021 Laporan Keuangan 31 Maret 2021 dan 2020 Lihat Laporan 15 March 2021 Laporan Keuangan 31 Desember 2020 dan 2019 Lihat Laporan 27 October 2020 Laporan Keuangan 30 September 2020 dan 2019 Unaudited Lihat Laporan 03 August 2020 Laporan Keuangan 30 Juni 2020 dan 2019 Lihat Laporan 27 June 2020 Laporan Keuangan 31 Maret 2020 dan 2019 Lihat Laporan 16 April 2020 Laporan Keuangan 31 Desember 2019, 2018 dan 1 Januari 2018 Lihat Laporan 25 October 2019 Laporan Keuangan 30 September 2019 dan 2018 Lihat Laporan 01 October 2019 Appendix 4D Semester I 2019 Unaudited Lihat Laporan 30 September 2019 Laporan Keuangan 30 Juni 2019 dan 2018 Unaudited Lihat Laporan 25 August 2019 Appendix 4D Semester I 2015 Lihat Laporan 30 April 2019 Laporan Keuangan 31 Maret 2019 dan 2018 Lihat Laporan 11 March 2019 Laporan Keuangan 31 Desember 2018 dan 2017 Lihat Laporan 11 March 2019 Appendix 4E Preliminary Final Report 2018 Lihat Laporan 28 February 2019 Appendix 4E Preliminary Final Report 2014 Lihat Laporan 30 November 2018 Laporan Keuangan 30 September 2018 dan 2017 Lihat Laporan 07 September 2018 Appendix 4D First Half 2018 Lihat Laporan 06 September 2018 Laporan Keuangan 30 Juni 2018 dan 2017 Lihat Laporan 26 March 2018 Laporan Keuangan 31 Maret 2018 dan 2017 Lihat Laporan 09 March 2018 Laporan Keuangan 31 Desember 2017 dan 2016 Lihat Laporan 09 March 2018 Appendix 4E Preliminary Final Repor 2017 Lihat Laporan 31 October 2017 Laporan Keuangan 30 September 2017 dan 2016 Lihat Laporan 31 August 2017 Laporan Keuangan 30 Juni 2017 dan 2016 Lihat Laporan 31 August 2017 Appendix 4D First Half 2017 Lihat Laporan 28 April 2017 Laporan Keuangan 31 Maret 2017 dan 2016 Lihat Laporan 01 March 2017 Laporan Keuangan 31 Desember 2016 dan 2015 Lihat Laporan 28 February 2017 Appendix 4E Preliminary Final Report 2016 Lihat Laporan 29 November 2016 Laporan Keuangan 30 September 2016 dan 2015 Lihat Laporan 31 August 2016 Appendix 4D Semester I 2016 Lihat Laporan 29 August 2016 Laporan Keuangan 30 Juni 2016 dan 2015 Lihat Laporan 29 April 2016 Laporan Keuangan 31 Maret 2016 dan 2015 Lihat Laporan 02 March 2016 Appendix 4E Preliminary Final Report 2015 Lihat Laporan 02 March 2016 Laporan Keuangan 31 Desember 2015 dan 2014 Lihat Laporan 27 November 2015 Laporan Keuangan 30 September 2015 dan 2014 Lihat Laporan 25 August 2015 Laporan Keuangan 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 Lihat Laporan 30 April 2015 Laporan Keuangan 31 Maret 2015 dan 2014 Lihat Laporan 06 March 2015 Laporan Keuangan 31 Desember 2014 dan 2013 Lihat Laporan 31 October 2014 Laporan Keuangan 30 September 2014 dan 2013 Lihat Laporan 02 September 2014 Appendix 4D Semester I 2014 Lihat Laporan 24 August 2014 Laporan Keuangan 30 Juni 2014 dan 2013 Lihat Laporan 02 June 2014 Laporan Keuangan 31 Maret 2014 dan 2013 Lihat Laporan 30 March 2014 Ikhtisar Laporan Keuangan 30 Juni 2014 dan 2013 yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia dan Jakarta Post pada tanggal 30 Agustus 2014 Lihat Laporan 05 March 2014 Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012 Lihat Laporan 04 March 2014 Ikhtisar Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012 yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia dan Jakarta Post pada tanggal 4 Maret 2014 Lihat Laporan 28 February 2014 Appendix 4E - Pendahuluan Laporan Keuangan 2013 Lihat Laporan 31 October 2013 Laporan Keuangan 30 September 2013 dan 2012 Lihat Laporan 31 August 2013 Laporan Keuangan 30 Juni 2013 dan 2012 Lihat Laporan 31 August 2013 Appendix 4D Semester I 2013 Lihat Laporan 30 April 2013 Laporan Keuangan 31 Maret 2013 dan 2012 Lihat Laporan 19 March 2013 Laporan Keuangan 31 Desember 2012 dan 2011 Lihat Laporan 31 October 2012 Laporan Keuangan 30 September 2012 dan 2011 Lihat Laporan 31 August 2012 Laporan Keuangan 30 Juni 2012 dan 2011 Lihat Laporan 31 August 2012 Appendix 4D Semester I 2012 Lihat Laporan 30 April 2012 Laporan Keuangan 31 Maret 2012 dan 2011 Lihat Laporan 21 March 2012 Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 Lihat Laporan 01 March 2012 Appendix 4E - Pendahuluan Laporan Keuangan 2011 Lihat Laporan 29 November 2011 Laporan Keuangan September 2011 dan 2010 Lihat Laporan 30 September 2011 Laporan Keuangan 30 Juni 2011 dan 2010 Lihat Laporan 29 April 2011 Laporan Keuangan 31 Maret 2011 dan 2010 Lihat Laporan 23 March 2011 Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 Lihat Laporan 01 March 2011 Appendix 4E - Pendahuluan Laporan Keuangan 2010 Lihat Laporan 30 September 2010 Laporan Keuangan 30 September 2010 dan 2009 Lihat Laporan 31 August 2010 Laporan Keuangan 30 Juni 2010 dan 2009 Lihat Laporan 21 April 2010 Laporan Keuangan 31 Maret 2010 dan 2009 Lihat Laporan 22 March 2010 Laporan Keuangan 31 December 2009 dan 2008 Lihat Laporan 02 March 2010 Appendix 4E- Pendahuluan Laporan Keuangan 2009 Lihat Laporan 30 November 2009 Laporan Keuangan 30 September 2009 dan 2008 Lihat Laporan 24 November 2009 Laporan Keuangan 31 Desember 2008 dan 2007 Lihat Laporan 31 August 2009 Laporan Keuangan 30 Juni 2009 dan 2008 Lihat Laporan 30 April 2009 Laporan Keuangan 31 Maret 2009 dan 2008 Lihat Laporan 27 February 2009 Appendix 4E - Pendahuluan Laporan Keuangan 2008 Lihat Laporan 31 October 2008 Laporan Keuangan 30 September 2008 dan 2007 Lihat Laporan 30 June 2008 Laporan Keuangan 30 Juni 2008 dan 2007 Lihat Laporan 31 March 2008 Laporan Keuangan 31 Maret 2008 dan 2007 Lihat Laporan 31 December 2007 Laporan Keuangan 31 Desember 2007 dan 2006 Lihat Laporan 31 December 2006 Laporan Keuangan 31 Desember 2006 dan 2005 Lihat Laporan 31 December 2005 Laporan Keuangan 31 Desember 2005 dan 2004 Lihat Laporan 31 December 2004 Laporan Keuangan 31 Desember 2004 dan 2003 Lihat Laporan 31 December 2003 Laporan Keuangan 31 Desember 2003 dan 2002 Lihat Laporan 31 December 2002 Laporan Keuangan 31 Desember 2002 dan 2001 Lihat Laporan 31 December 2001 Laporan Keuangan 31 Desember 2001 dan 2000 Lihat Laporan 31 December 2000 Laporan Keuangan 31 Desember 2000 dan 1999 Lihat Laporan
Jakarta CNBC Indonesia - Emiten pertambangan BUMN, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatatkan penurunan laba bersih cukup tajam pada periode laporan keuangan tahun 2019. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk anjlok 88,15% menjadi Rp 193,85 miliar dari tahun sebelumnya Rp 1,63 triliun.
Ilustrasi Komisi Pemberantasan Korupsi KPK. Foto ShutterstockKasus dugaan korupsi dalam kerja sama pengolahan anoda logam antara PT Antam dengan PT Loco Montrado masih diselidiki penyidik KPK. Terbaru KPK kembali menetapkan Direktur Utama PT Loco Montrado Siman Bahar alias Bong Kin Phin, sebagai tersangka terhadap Siman ini merupakan kali kedua. Sebelumnya, dia telah ditetapkan tersangka oleh KPK tetapi menggugat praperadilan ke PN Jakarta Selatan. Siman Bahar menang, status tersangkanya gugur. Kini dia dijerat tersangka untuk kedua proses penyidikan terhadap Siman Bahar ini, KPK memeriksa Arie Prabowo Ariotedjo selaku Direktur Utama PT Aneka Tambang periode 2017-2019 sekaligus ayah dari Menpora, Dito Ariotedjo. Dia dikonfirmasi ulang terkait dengan kasus tersebut oleh dugaan korupsi dalam kasus ini dilaporkan oleh PT Antam saat Arie menjadi dirutnya. Keterangan Arie diperlukan kembali karena Siman dijerat lagi sebagai tersangka oleh KPK. Meski dia pernah diperiksa sebelumnya oleh KPK. "Mereka KPK cuma tanyakan lagi karena menurut mereka perlu dilakukan berita acara ulang, karena berita acara awalnya itu kan sudah gugur karena di praperadilan kalah KPK. Sehingga berita acara ini harus diulang lagi. Sehingga karena pertama kami mungkin pelapor, kedua data kronologi ada semua, jadi bisa diperiksa cepat," kata Arie, Selasa 6/6. Lantas seperti apa kasusnya?Laporan yang disampaikan oleh PT Antam ke KPK dilakukan pada 8 Desember 2017. Saat itu, ditemukan adanya kerja sama antara Manajemen Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia UBPPLM dengan PT Loco Montrado terkait anoda logam. Hal tersebut berawal dari pergantian General Manajer GM UBPPLM PT Antam, Dody Martimbang, pada Agustus 2017. Menurut Arie Ariotedjo, pergantian itu karena ketidaksamaan visi terkait Logam Mulia. Pengganti Dody terpilih tak lama setelahnya. Setelah beberapa bulan bertugas, ditemukan adanya kontrak antara PT Antam dengan PT Loco Montrado yang terjalin pertengahan 2017. GM Logam Mulia yang baru kemudian melaporkan kerja sama itu kepada PT Antam. Sebagai catatan, PT Antam memiliki kontrak karya dalam pengolahan anoda logam. Pada 2017 itu, tanpa sepengetahuan PT Antam, Logam Mulia membuat kontrak pengolahan anoda logam dengan PT Loco Logam Mulia tidak punya kewenangan melakukan kontrak dengan pihak luar seperti PT Loco Montrado. Di samping itu, tidak ada kajian terkait kontrak tersebut. PT Antam kemudian melakukan audit internal. Hasilnya, ditemukan indikasi laporannya kepada KPK, PT Antam menyebutkan bahwa kerugian awal atas kontrak tersebut bernilai Rp 96 miliar. Jumlah itu berasal dari pengolahan anoda logam yang dikirimkan PT Antam ke PT Loco Montrado sejak April-Agustus 2017."Kami minta dilakukan investigasi, selang beberapa minggu, hasilnya ada indikasi fraud," kata Gedung Antam. Foto AntamKontrak tersebut diduga bermasalah. Salah satunya, karena Logam Mulia dan PT Loco Montrado menyepakati adanya pengembalian dalam bentuk emas saja. Padahal, perjanjian PT Antam dengan kontrak karya, sebelum disubkontrakan kepada PT Loco Montrado, adalah pengembalian dalam bentuk emas dan silver. Kerugian diduga timbul dari silver yang tak dikirimkan oleh PT Loco Montrado. "Anodanya ini dikirim ke Loco Montrado, di mana perjanjiannya itu recovery enggak back to back dengan kewajiban kita ke kontrak karya," kata antara Logam Mulia dengan PT Loco Montrado ini tak diketahui oleh pejabat utama di PT Antam. Temuan dugaan fraud disertai dengan dugaan kerugian negara dari hasil audit internal itu pun yang dilaporkan kepada pihak Dumas KPK pada 8 Desember 2017. Tanda bukti laporan tersebut diterima KPK pada 11 Desember 2017. Surat laporan ke KPK itu ditandatangani oleh Arie Prabowo laporan tersebut berproses di KPK. Lebih dari satu tahun berjalan, pihak PT Antam kembali bersurat kepada KPK untuk permintaan diskusi progress pendalaman aduan. Surat itu disampaikan pada 20 Desember tersebut kemudian dilengkapi dengan hasil investigasi BPK RI. Ditemukan bahwa ada dugaan kerugian hingga Rp 100 miliar. Laporan beserta hasil investigasi BPK itu kembali disampaikan ke KPK pada 5 Agustus 2019. Laporan itu diterima pada 13 Agustus KPK mengumumkan dua orang sebagai tersangka. Pertama yakni Eks General Manager GM Unit Bisnis Pemurnian dan Pengolahan Logam Mulia UBPP LM PT Aneka Tambang Persero Tbk, Dody Martimbang. Kedua yakni Direktur Utama PT Loco Montrado Siman Bahar alias Bong Kin Dody, dia saat ini tengah menjalani persidangan di PN Tipikor Jakarta Pusat. Dia didakwa melakukan korupsi dalam proses pengolahan logam berkadar emas dan perak menjadi emas batangan. Kasus ini merugikan keuangan negara sekitar Rp 100,8 miliar."Terdakwa Dody Martimbang selaku General Manager Unit Bisnis Pemurnian dan Pengolahan Logam Mulia PT Aneka Tambang Persero Tbk periode 2013-2017 melakukan kesepakatan dengan PT Loco Montrado dalam penukaran anoda logam kadar emas tinggi dan rendah yang tidak sesuai ketentuan," kata Jaksa Penuntut Umum JPU KPK, Titto Jaelani, Rabu 31/5.Terdakwa Dody Martimbang menjalani sidang pembacaan dakwaan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu 31/5/2023. Foto Rivan Awal Lingga/Antara FotoDody disebut telah menyetujui penunjukan PT Loco Montrado sebagai perusahaan back up refinery tanpa adanya persetujuan dari Direksi PT Antam dan tanpa melibatkan bagian dari Research and Business Development Manager dan bagian Legal Risk & Management PT Martimbang juga melakukan kesepakatan Siman Bahar untuk menyerahkan anoda logam dore kepada PT Loco Montrado agar diolah menjadi emas batangan tanpa melalui proses kajian finansial, teknologi dan analisa kemampuan. Sehingga memperkaya Siman Bahar senilai Rp dakwaan, PT Loco Montrado melakukan pemurnian anoda logam emas kadar tinggi. Sebab tidak mempunyai kemampuan melakukan pemurnian anoda logam emas kadar kurun waktu pengerjaan anoda logam, secara keseluruhan, pertukaran anoda logam kadar emas tinggi AuP dan anoda logam kadar emas rendah berdasarkan kadar final anoda logam terdapat kelebihan emas Au yang diterima PT Antam yaitu sebanyak kg dan kekurangan perak yang diterima PT Antam sebanyak kg."Dengan adanya kesepakatan penukaran anoda logam hanya dengan bentuk emas dan tidak sesuai kadar final maka realisasi nilai emas dan perak yang diterima PT Antam lebih kecil dari nilai emas dan perak yang seharusnya diterima sebagaimana kontrak karya," kata terkait Siman Bahar, dia masih tahap penyidikan oleh KPK sebagai tersangka.
j7m9ttQ. c4pclpra08.pages.dev/188c4pclpra08.pages.dev/159c4pclpra08.pages.dev/388c4pclpra08.pages.dev/597c4pclpra08.pages.dev/575c4pclpra08.pages.dev/54c4pclpra08.pages.dev/337c4pclpra08.pages.dev/217
laporan keuangan antam 2019